1. Ciphertext-only attack
Dalam penyerangan ini, seorang cryptanalyst memiliki ciphertext dari
sejumlah pesan yang seluruhnya telah dienkripsi menggunakan algoritma
yang sama.
2. Known-plaintext attack
Dalam tipe penyerangan ini, cryptanalyst memiliki akses tidak hanya ke
ciphertext sejumlah pesan, namun ia juga memiliki plaintext pesan-pesan
tersebut.
3. Chosen-plaintext attack
Pada penyerangan ini, cryptanalyst tidak hanya memiliki akses atasciphertext
dan plaintext untuk beberapa pesan,tetapi ia juga dapat memilih plaintext
yang dienkripsi.
4. Adaptive-chosen-plaintext attack
Penyerangan tipe ini merupakan suatu kasus khusus chosen-plaintext
attack. Cryptanalyst tidak hanya dapat memilih plaintext yang dienkripsi,
ia pun memiliki kemampuan untuk memodifikasi pilihan berdasarkan hasil
enkripsi sebelumnya. Dalam chosen-plaintext attack, cryptanalyst mungkin
dalam adaptive-chosen-plaintext attack ini ia dapat memilih blok plaintext
yang lebih kecil dan kemudian memilih yang lain berdasarkan hasil yang
pertama, proses ini dapat dilakukannya terus menerus hingga ia dapat
memperoleh seluruh informasi.
5. Chosen-ciphertext attack
Pada tipe ini, cryptanalyst dapat memilih ciphertext yang berbeda untuk
didekripsi dan memiliki akses atas plaintext yang didekripsi.
6. Chosen-key attack
Cryptanalyst pada tipe penyerangan ini memiliki pengetahuan tentang
hubungan antara kunci-kunci yang berbeda.
7. Rubber-hose cryptanalysis
Pada tipe penyerangan ini, cryptanalyst mengancam, memeras, atau bahkan
memaksa seseorang hingga mereka memberikan kuncinya.
Jika anda ingin membagikan artikel ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar