1. Substitusi
Salah satu contoh teknik ini adalah Caesar cipher yang telah dicontohkan
diatas. Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel
substitusi dapat dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan
memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi. Bila tabel substitusi
dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang
yang tidak berhak.
Tabel substitusi diatas dibuat secara acak. Dengan menggunakan tabel
tersebut, dari plaintext "5 teknik dasar kriptografi" dihasilkan ciphertext
"L 7Q6DP6 KBVBM 6MPX72AMBGP". Dengan menggunakan tabel substitusi
yang sama secara dengan arah yang terbalik (reverse), plaintext dapat
diperoleh kembali dari ciphertext-nya.
2. Blocking
Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri
dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen.
Plaintext yang dienkripsikan dengan menggunakan
teknik blocking adalah :
Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan kolom
untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi
kriptografi dengan teknik ini. Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah
berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai
seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara
horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya. Jadi ciphertext yang dihasilkan
dengan teknik ini adalah "5K G KRTDRAEAIFKSPINAT IRO". Plaintext dapat
pula ditulis secara horizontal dan ciphertextnya adalah hasil pembacaan
secara vertikal
3. Permutasi
Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga
disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter
dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik
substitusi. Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap
tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya
tetap, namun posisinya yang diacak. Sebelum dilakukan permutasi,
umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang
yang sama. Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi blok-blok
yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai berikut :
Dengan menggunakan aturan diatas, maka proses enkripsi dengan
permutasi dari plaintext adalah sebagai berikut :
Ciphertext yang dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah
"N ETK5 SKD AIIRK RAATGORP FI".
4. Ekspansi
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan
pesan itu dengan aturan tertentu. Salah satu contoh penggunaan teknik ini
adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang
menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran
"an". Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap,
ditambahkan akhiran "i". Proses enkripsi dengan cara ekspansi terhadap
plaintext terjadi sebagai berikut :
Ciphertextnya adalah "5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN".
Aturan ekspansi dapat dibuat lebih kompleks. Terkadang teknik ekspansi
digabungkan dengan teknik lainnya, karena teknik ini bila berdiri sendiri
terlalu mudah untuk dipecahkan.
5. Pemampatan (Compaction)
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain untuk
menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara
menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan. Karakter-
karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai
"lampiran" dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus,
dalam contoh ini digunakan "&". Proses yang terjadi untuk plaintext kita
adalah :
Aturan penghilangan karakter dan karakter khusus yang berfungsi sebagai
pemisah menjadi dasar untuk proses dekripsi ciphertext menjadi plaintext
kembali.
Dengan menggunakan kelima teknik dasar kriptografi diatas, dapat
diciptakan kombinasi teknik kriptografi yang amat banyak, dengan faktor
yang membatasi semata-mata hanyalah kreativitas dan imajinasi kita.
Walaupun sekilas terlihat sederhana, kombinasi teknik dasar kriptografi
dapat menghasilkan teknik kriptografi turunan yang cukup kompleks, dan
beberapa teknik dasar kriptografi masih digunakan dalam teknik kriptografi
modern.
Jika anda ingin membagikan artikel ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar